Nuffnang

Friday, October 23, 2009

Apabila aku berkata: tersenyumlah!

.
Iliyya Abu Madhi berkata dalam puisinya:


Dia berkata : "Langit sedih dan terlihat murung."
Aku berkata: "Tersenyumlah! biarkan kemurungan itu ada di langit!"
Dia berkata : "Kesamaran telah merasuk!"
Aku berkata : "Tersenyumlah! dukacita tidak akan pernah kembali, sebab ia telah mati."
Dia berkata "Langit di angkasa telah menyatu dengan cinta yang berkobar dalam dadaku dan telah menjadi neraka Jahannam. Dia khianati janji setelah merenggut hatiku. Lantas bagaimana aku sanggup tersenyum?"
Aku berkata : "Tersenyumlah dan bersenanglah! Kalau kau tetap bersama kesedihan, akan kau habiskan seluruh umurmu dalam kepedihan!"
Dia berkata : "Perniagaan mendekati kerugian seperti seorang musafir yg hampir mati kehausan atau seperti singa yang haus darah. Dia meludah darah setiap kali menjulurkan lidah."
Aku berkata : " Tersenyumlah! Kau bukanlah penyebab kesembuhannya, kecuali bila kau ahu tersenyum. Apakah ketika orang lain berbuat dosa dan tidur dengan perasaan takut, engkau merasa bahawa engkaulah pendosa itu?"
Dia berkata : "Musuh sedang berada di sekelilingku. Mereka berteriak menakutiku. Bukanlah aku telah tertawan dan apakah musuhku tidak melihatku?"
Aku berkata : "Tersenyumlah! Cacian mereka tidak ditujukan untuk menuntutmu jika kau tidak lebih mulia dan agung daripada mereka."
Dia berkata : "Musim telah jelas tanda2nya tergambar padaku di pakaian dan lukisan, sedang diriku mempunyai kewajipan terhadap kekasihku namun tidak ada satu dirham pun di kedua telapak tanganku."
Aku berkata : "Tersenyumlah! Bukankah kau masih hidup? Kau bukanlah termasuk orang yang tidak mempunyai kekasih."
Dia berkata : "Malam-malamku berlalu dalam kepahitan."
Aku berkata : "Tersenyumlah! Jika kau merasa pahit, semoga orang lain melihatmu sedang bersenandung. Lemparkan kedukaan jauh-jauh dan tetaplah bersenandung. Apakah dia akan melihatmu jika engkau bernyanyi dengan limpahan dirham atau kau merasa rugi jika engkau bernyanyi dengan hati berseri-seri? Wahai sahabat, janganlah sampai kesedihan membuat mulutmu terdiam dan raut mukamu menampilkan kesedihan. Tersenyumlah.....! Sungguh bintang-bintang pun tersenyum dan kegelapan akan saling berbenturan. Oleh kerana itu, kita menyukai bintang-bintang."
Dia berkata : "Keceriaan tidaklah akan membuat keadaan menjadi lebih baik. Ia datang ke dunia ini dan tetap akan pergi walau terpaksa."
Aku berkata : "Tersenyumlah! Selagi hanya dikandung badan selama engkau masih hidup sebab sudah terlalu lama engkau tidak tersenyum."

* * * * * * * * *
Sesungguhnya, kita sangat memerlukan kepada senyuman, wajah yang ceria, hati yang lapang, akhlaq yang menawan, jiwa yang lembut, dan keramahan:

Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku (Muhammad) agar kalian bersikap tawadhu' hingga tidak ada seorang pun yang berbuat zalim terhadap orang lain dan tidak ada seorang pun yang berlaku angkuh terhadap orang lain. (Al-Hadith).

.

5 comments:

cempakasilver said...

..huhu..kalaulah bley sesesang ni utk tersenyum...

Mawar Maizza said...

hakikatnya.. jarang ada yang mampu.. walau apapun, cuba itu mesti... :)

Anonymous said...

tapi jika luaran je yg tersenyum sedangkan hati berkecamuk cmne nk buat ye syg?

Mawar Maizza said...

itu lagi parah.. :) tp, tersenyumlah seadanya jika itu mampu buat orang lain pun turut tersenyum...

Anonymous said...

tapi keikhlasan kn pnting syg,kalau orang tau yg senyuman yg kita berikan tu x ikhlas bknkah itu akan menyakitkan hati...sedangkan orang mengharapkan senyuman yg ikhlas dr kita.