Nuffnang

Monday, November 2, 2009

jangan jadi gelas

.
.bina motivasi dalam diri. setiap hari. INSYAALLAH..
(0_O)

SEORANG guru sufi mendatangi salah seorang muridnya. "Kenapa kau selalu tampak murung nak? Bukankah banyak hal yang indah di dunia ini? Ke mana perginya wajah bersyukurmu?" sang guru bertanya. "Guru, kebelakangan ini hidup saya penuh masalah." jawab sang murid. Sang guru tersenyum. "Nak, ambil segelas air dan dua genggam garam. Bawalah ke mari. Biar kuperbaiki suasana hatimu itu." Dengan tidak bersemangat, si murid melaksanakan juga permintaan gurunya itu.

"Cuba ambil segenggam garam, dan masukkan ke dalam segelas air itu. Setelah itu cuba kau minum airnya sedikit." Si murid pun melakukannya. Wajahnya kini meringis kerana meminum air masin. "Masin, dan perutku jadi mual." jawab si murid dengan wajah yang masih mengernyih. Sang guru ketawa kecil melihat wajah muridnya yang menyeringai kemasinan. "Sekarang kau ikut aku." Sang guru membawa muridnya ke danau berhampiran tempat mereka. "Ambil garam yang tersisa dan taburkan ke danau. Sekarang, cuba kau minum air danau itu," kata sang guru.

Si murid mengambil air danau menggunakan tangannya. "Ahh, segar sekali," kata si murid sambil mengelap bibirnya dengan telapak tangan. Tentu saja, danau ini berasal dari aliran sumber air di atas sana. Dan airnya mengalir menjadi sungai kecil di bawah. Dan sudah pasti, air danau ini juga menghilangkan rasa masin di mulutnya. "Terasakah masin garam yang kau taburkan tadi?" soal guru. "Tidak sama sekali," kata si murid sambil mengambil air dan meminumnya lagi. Sang guru hanya membiarkan muridnya itu meminum air danau sampai puas.

"Nak, segala masalah dalam hidup itu seperti segenggam garam. Tidak kurang, tidak lebih. Hanya segenggam garam. Banyaknya masalah dan penderitaan yang harus kau alami sepanjang kehidupanmu itu sudah diqadar oleh Allah, sesuai untuk dirimu. Jumlahnya tetap, begitu-begitu saja, tidak berkurang dan tidak bertambah. Setiap manusia yang lahir ke dunia ini pun demikian.

"Tidak ada satu pun manusia yang bebas dari penderitaan dan masalah." Si murid terdiam, mendengarkan. "Tapi nak, rasa 'masin' dari penderitaan yang dialami itu sangat tergantung dari besarnya hati yang menampungnya. Jadi nak, supaya tidak berasa menderita, berhentilah jadi gelas. Jadikan hati dalam dadamu itu sebesar danau."

(Diterjemah dari sebuah laman web inspirasi)

.Catatanku: kita hambaNya yang tidak pernah terlepas diuji.
.

No comments: